100 Contoh Majas Personifikasi dalam Kalimat

Contoh majas personifikasi

Pengertian Majas Personifikasi
Gaya bahasa personifikasi atau majas personifikasi adalah suatu ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan suatu situasi dengan menggunakan sifat atau perilaku manusia pada benda mati.

Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Ciri-ciri majas personifikasi adalah sebagai berikut:
1. Menceritakan tentang situasi
2. Menceritakan benda mati dengan perilaku manusia
3. Menceritakan situasi khayal dari situasi nyata

Untuk menceritakan situasi saat menjumpai hidangan yang kita sukai sehingga membuat kita sangat ingin untuk memakannya, maka kita mengatakan “hidangan itu menggoda seleraku”. Makanan adalah benda mati, bagaimana mungkin bisa “menggoda” manusia. Situasi adanya hidangan yang menggoda selera ini tentu saja merupakan situasi khayal dari kondisi sebenarnya (hidangan tersebut hanya diam, tidak melakukan apa). Khayalan kitalah yang mengatakan bahwa hidangan itu sedang menggoda kita. Orang-orang tidak akan salah paham dengan kalimat tersebut, karena setiap kita pernah menghadapi situasi tersebut.

Contoh Majas Personifikasi
Berikut contoh-contoh kalimat yang menggunakan gaya bahasa personifikasi

1. Nyiur melambai di tepi pantai
2. Saat erupsi, Gunung Merapi menyemburkan awan panas
3. Debur ombak menyambut kedatangan kami di pantai itu
4. Senapan mesin itu dapat memuntahkan ratusan peluru dalam satu menit
5. Kabut tebal menghalangi pandangan kami
6. Ombak menghempas di pantai
7. Gempa meruntuhkan banyak bangunan
8. Banjir menumbangkan pohon-pohon
9. Hidangan itu sangat menggoda seleraku
10. Suara sirine tanda bahaya memecah kesunyian malam itu

11. Suara guntur mengejutkan kami yang sedang belajar di kelas
12. Kemanapun dia pergi kopiah hitam selalu menempel di kepalanya
13. Beberapa karya fotografi menghiasi dinding ruang tamu di rumahnya
14. Mentari pagi mulai menunjukkan diri
15. Perutku mulai berteriak minta diisi
16. Lingkungan yang asri memanjakan mata siapapun yang datang ke desa itu
17. Sejauh mata memandang lautan luas menghampar di hadapan kami
18. Pohon-pohon kelapa berbaris di pinggir pantai
19. Motor tua inilah yang selalu membawaku kemanapun aku mau pergi
20. Gunung Merapi mulai batuk-batuk, warga di sekitar diminta mengungsi

21. Angin badai menerjang ladang petani
22. Api melahap semua kios di pasar itu
23. Angin sepoi membelai wajahku
24. Bulan mengintip di balik awan hitam
25. Awan hitam menutupi langit
26. Hujan lebat mengguyur bumi
27. Matahari mulai tenggelam
28. Hujan memaksa kami menunda keberangkatan
29. Alam mengajarkan kita untuk selalu bijaksana
30. Laptop ini selalu menemaniku saat bekerja

31. Kabut menyelimuti puncak Gunung Slamet
32. Gerimis mengiringi perjalanan kami
33. Angin puting beliung menerjang kampung kami
34. Hujan deras membersihkan debu di dedaunan
34. Alam telah memberikan kehidupan bagi kita
35. Aku butuh secangkir kopi untuk mencegahku tertidur
36. Jajaran piala dan medali di lemari itu menjadi saksi kehebatannya sebagai atlit bulutangkis
37. Radio inilah yang mengusir kejenuhan di kamar kosku
38. Entah bagaimana caranya bukumu sampai terdampar di tasku
39. Paket kiriman temanku sudah mendarat di rumah
40. Sekolah sepakbola ini menelorkan banyak pemain sepakbola profesional

41. Dingin malam mulai menusuk kulit
42. Matahari bersembunyi di balik awan mendung
43. Suara debur ombak turut meramaikan suasana di pinggir laut
44. Akademi militer telah melahirkan banyak perwira tinggi
45. Pusat perbelanjaan modern mematikan usaha warung rumahan
46. Kadang segelas kopi dapat memecah kebuntuan ide saya
47. Media sosial dapat menyebarkan berita dengan lebih depat
48. Internet telah mengalahkan media cetak dalam penyampaian informasi
49. Motor inilah yang mengantarnya menjadi juara motocros tahun ini
50. Mudah-mudahan sepotong roti ini mampu mengganjal perutku sampai siang nanti

51. Angin malam yang dingin mulai merayapi tubuh kami
52. Bintang-bintang berkedip-kedip menambah indah panorama malam hari
53. Bangunan itu roboh diguncang gempa dahsyat
54. Buku itu menceritakan sejarah perjuangan rakyat di Aceh
55. Desa ini memanggil relawan untuk mengevakuasi korban banjir
56. Kabut asap membatasi pandangan kami
57. Tanaman bunga berwarna-warni menghiasi halaman rumahku
58. Angin puting beliung mencabut pohon-pohon di pinggir jalan
59. Helm dapat melindungi kepala kita saat jatuh dari sepeda motor
60. Lingkungan yang kotor mengundang berbagai bibit penyakit

61. Mentari mulai bergulir ke peraduannya
61. Buih ombak berkejaran di pinggir laut
62. Banyak bangunan yang hancur ditelan tsunami
63. Foto ini membangkitkan kenangan bersama nenek
64. Daun-daun berbisik ditiup angin
65. Buku itu menggambarkan bagaimana perjuangan rakyat di masa penjajahan Belanda
66. Aliran sungai mengarahkan rakit kami ke hilir
67. Sinar mentari pagi membangunkan aku dari tidur yang nyenyak
67. Narkoba telah merusak hidupnya
68. Harta telah membutakan hatinya
69. Kami harap dana sumbangan ini bisa membantu pengobatannya
70. Nasehat kakek menghunjam dalam ke dalam hatiku

Contoh Majas Personifikasi dengan Menggunakan Kata Benda Abstrak

71. Jangan biarkan jarak memisahkan kita
72. Perkara itu tidak seharusnya memutus persaudaraan kita
73. Pengadilan itu menyibak tabir siapa pelaku sebenarnya
74. Pikiran jahat itu selalu menancap di kepalanya
75. Trauma kecelakaan itu selalu membayangi pikirannya
76. Nasehatnya merasuk ke dalam hatiku
77. Penampilan grup lawak itu sukses mengocok perut kami
78. Suara sirine memerintahkan kami untuk berumpul di lapangan
79. Tidak dipungkiri, internet mempercepat laju penyampaian informasi
80. Agama dapat membentengi kita dari bahaya narkoba

81. Emosi itu benar-benar mengaduk-aduk pikiranku
82. Kegigihannya berlatih karate telah membuahkan banyak medali
83. Kasus korupsi itu akhirnya membunuh karir politiknya
84. Kecelakaan itu telah mengubur mimpinya untuk menjadi pemain sepakbola profesional
85. Pidatonya membakar semangat juang kami
86. Banyak budaya asli daerah yang mulai memudar
87. Adat istiadat di daerah banyak yang hilang digilas zaman
88. Kecelakaan itu memakan banyak korban luka-luka
89. Penghianatan yang dilakukannya benar-benar melukai hatiku
90. Suara dering telepon membubarkan lamunanku

91. Pertunjukan tadi benar-benar memukau penonton
92. Ceritanya mengalir ringan tapi penuh pesan moral
93. Ceramahnya yang menyejukkan mampu menyirami hati kami yang sedang berduka
94. Lagunya indah mampu menghangatkan suasana
95. Pidatonya yang berapi-api mampu membangkitkan semangat juang kami
96. Waktu berjalan begitu cepat
97. Suara biola itu membelah kesunyian di dalam ruang konser
98. Aksi pencuri itu tertangkap kamera CCTV
99. Puisi itu melukiskan kerinduan pada seorang ibu
100. Pikiran kotor itu terus menggelayut dalam benakku