Ciri-Ciri Kata Benda


Kata boneka

Kalimat adalah susunan kata-kata yang memiliki pengertian yang dapat dipahami. Pada dasarnya suatu kalimat terdiri dari dua jenis kata atau lebih. Jenis kata tersebut antara lain kata benda, kata kerja, kata sifat, dan lain-lain. Kata benda adalah salah satu kata yang paling sering digunakan dalam kalimat baku. Pada umumnya kata benda memiliki kedudukan sebagai subyek atau obyek.

Bagaimana cara membedakan kata benda dengan jenis kata lainnya? Beberapa kata sangat mudah kita kenali sebagai kata benda karena memiliki pengertian benda secara fisik yang dapat ditangkap oleh indera misalnya kata-kata batu, air, buku, gelas, dan lain sebagainya. Kata benda ini disebut kata benda konkrit (nyata). Namun ada juga beberapa kata benda yang tidak dapat dikenali secara fisik menggunakan indera misalnya ide, kreativitas, agama, keindahan, dan lain sebagainya. Kata benda ini disebut kata benda abstrak (tidak nyata). Kita dapat membedakan kata benda dengan jenis kata lainnya.

 

1. Dapat Diikuti Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang menerangkan kata benda, oleh karena itu kata benda pasti bisa diikuti dengan kata sifat. Misalnya pada kata “baju biru”, kata “biru” adalah kata sifat yang menerangkan kata benda yaitu “baju”. Kata sifat yang menerangkan kata benda dapat didahului kata “yang”.

baju baru
tas besar
pisau tajam
rumput hijau
buku rusak

lagu merdu
ide bagus
pekerjaan berat
perbuatan mulia
kabel panjang

baju yang baru
tas yang besar
pisau yang tajam
rumput yang hijau
buku yang rusak

lagu yang merdu
ide yang bagus
pekerjaan yang berat
perbuatan yang mulia
kabel yang panjang

 

 2. Dapat Diingkarkan dengan Menggunakan Kata “Bukan”
Kata benda dapat diingkarkan (dinegasikan) dengan menambahkan kata ”bukan” di depan kata tersebut. Misalnya kata buku dapat diingkarkan menjadi “bukan buku”.

bukan tas
bukan meja
bukan arloji
bukan rumah
bukan asrama
bukan kursi
bukan kamera
bukan cermin
bukan kamus
bukan manga

bukan puisi
bukan lagu
bukan kebahagiaan
bukan kesempatan
bukan perbuatan
bukan kreativitas
bukan nama
bukan kebaikan
bukan bisnis
bukan kesibukan

 

3. Dapat Diikuti Kata “Ini” dan “Itu”
Kata benda dapat diikuti dengan kata penanda posisi kata “ini” dan “itu”.

pena ini
kartu ini
kantor ini
kebahagiaan ini
prestasi ini
ide ini

koper itu
kipas itu
pesawat itu
nama itu
tugas itu
kepercayaan itu

 

 4. Dapat Diikuti Kata Ganti Milik
Kata benda dapat diikuti dengan kata ganti milik, Kata ganti milik dapat berupa kata ganti yang disambung mengikuti kata benda (kaosku, rumahmu, jabatannya) atau kata ganti yang dipisah (desa kami, sekolah mereka, tugas kita).

mobilmu
sepatumu
kebahagiaanmu
namamu

topiku
laptopku
semangatku
kebanggaanku

pensilnya
rambutnya
semangatnya
idenya

kacamata ibu
mobil paman
prestasi kakak
kebanggaan nenek

kamera Ahmad
sepeda Budi
kekayaan Anton
kesayangan Anisa

tanah kami
karya mereka
pekerjaan kita
nasib kita

 

 5. Dapat Berperan Sebagai Subjek, Objek, atau Keterangan
Kata benda dapat berperan sebagai subjek, objek atau pelengkap. Contohnya dalam kalimat “Tikus makan padi di gudang”, ada tiga kata benda yang memiliki kedudukan yang berbeda yaitu “tikus” sebagai “subjek”, padi sebagai ”objek” dan “gudang” sebagai keterangan tempat. Berikut beberapa contoh kata benda sebagai subjek, objek, dan pelengkap.

Kucing berlari dengan kencang
Adik tidur dengan nyenyak
Ikan berenang
Kakek tertawa

Ibu membuat kue
Bangau makan ikan
Monyet memanjat pohon
Montir memperbaiki mobil

Andi berangkat ke sekolah dengan sepeda
Ani membuat bunga dari kertas
Tikus melubangi kayu dengan gigi
Petani menanam padi di sawah