Jawaban Teka-Teki Kemana Hilangnya Uang Seribu (Versi 1)
Banyak orang yang suka dengan teka-teki. Ada yang memang suka mencari teka-teki online, namun ada pula yang sekedar menjawab tantangan. Ada kepuasan tersendiri jika kita bisa menjawab teka-teki yang diajukan teman lewat media sosial, sekalipun sejatinya kita bukan penggemar teka-teki.
Ada macam-macam kuis atau puzzle yang populer di dunia maya. Kuis atau puzzle itu bisa berupa tebak-tebakan sederhana, plesetan, humor, rayuan gombal dan lain sebagainya. Namun tidak jarang pula kuis atau puzzle tersebut membutuhkan analisa logika matematika. Untuk kuis atau puzzle matematika, maka diperlukan kemampuan menganalisa masalah dengan perhitungan matematis.
Teka teki berikut ini pernah populer di media sosial dan aplikasi chatting. Tantangannya adalah mencari selisih jumlah uang.
A memiliki uang Rp.100.000 dari meminjam kepada B Rp.50.000 dan meminjam kepada C Rp.50.000 untuk membeli sepatu seharga Rp.97.000
Sisa uang Rp.3.000 digunakan untuk mengurangi hutangnya. A mengembalikan Rp.1.000 kepada B dan mengembalikan Rp.1.000 kepada C sehingga tersisa Rp.1.000.
Sekarang hutang A kepada B Rp.49.000 dan hutang A kepada C Rp.49.000.
Hutang kepada B + Hutang kepada C + Sisa
= Rp.49.000 + Rp.49.000 + Rp.1.000 = Rp.99.000
Kemana hilangnya uang yang Rp.1.000 ???
Sepintas hitung-hitungan tersebut dapat membuat kita mengernyitkan dahi. Perhitungannya sangat sederhana tetapi membuat penasaran. Sebagian orang langsung menyadari bahwa ada yang salah dalam hitung-hitungan di atas. OK, kalau begitu tantangannya adalah dimana salahnya?
Pada awalnya uang yang dikelola A adalah Rp.100.000 (Rp.50.000 dari B plus Rp.50.000 dari C)
Nilai akhir uang yang dihitung adalah Rp.99.000 yang merupakan jumlah hutang A ditambah dengan sisa yang dipegang A. Nilai akhir ini seolah-olah merupakan nilai uang yang dikelola A, padahal BUKAN.
Dalam pembukuan keuangan kita kenal istilah pemasukan dan pengeluaran. Neraca pemasukan dan pengeluaran harus sama (balance). Mari kita cek menggunakan “pemasukan” dan “pengeluaran”.
PEMASUKAN A
Pinjam dari B Rp. 50.000
Pinjam dari C Rp. 50.000
—————————– (+)
Jumlah Pemasukan Rp.100.000
PENGELUARAN A
Beli sepatu Rp. 97.000
Bayar ke B Rp. 1.000
Bayar ke C Rp. 1.000
Saldo Rp. 1.000
—————————– (+)
Jumlah Pengeluaran Rp.100.000
Untuk lebih jelasnya, kita tampilkan dalam bentuk tabel.
Berdasarkan pembukuan di atas maka dapat dilihat mana komponen pemasukan dan mana komponen pengeluaran. Secara pembukuan maka yang dapat dibandingkan adalah “Pemasukan” dengan “Pengeluaran”. Berdasarkan tabel di atas jelas bahwa Pemasukan dan Pengeluaran adalah sama (balance).
Bagaimana kalau basis perhitungan kita adalah jumlah uang yang dikelola A setelah ia mengembalikan masing-masing Rp.1.000 kepada B dan C. Artinya uang yang dikelola A adalah Rp.98.000 (Rp.100.000 – Rp.1.000 – Rp.1.000)
PEMASUKAN A
Pinjam dari B Rp. 49.000
Pinjam dari C Rp. 49.000
—————————– (+)
Jumlah Pemasukan Rp. 98.000
PENGELUARAN A
Beli sepatu Rp. 97.000
Saldo Rp. 1.000
—————————– (+)
Jumlah Pengeluaran Rp. 98.000
Untuk lebih jelasnya, kita tampilkan dalam bentuk tabel.
Kesimpulan:
Uang yang dikelola A memang TIDAK SAMA dengan {Pinjaman dari B + Pinjaman dari C + Sisa}
Bagian yang yang menarik dari sebuah teka-teki adalah jebakannya. Pada teka-teki di atas, kita dijebak untuk mencari selisih perhitungan yang nilainya “hanya Rp.1.000” yang dihasilkan dari perhitungan yang salah. Teka-teki di atas diatur sedemikian rupa sehingga selisih hasil perhitungan (yang salah) tersebut hanya seribu. Hal ini menyebabkan kita fokus untuk meneriksa hasil perhitungannya (padahal rumusnya salah) dan bukan pada cara menghitungnya. Sekarang kita coba dengan soal yang lain yang sedikit berbeda.
A memiliki uang Rp.100.000 dari meminjam kepada B Rp.50.000 dan meminjam kepada C Rp.50.000 untuk membeli sandal seharga Rp.87.000
Sisa uang Rp.13.000 digunakan untuk mengurangi hutangnya. A mengembalikan Rp.5.000 kepada B dan mengembalikan Rp.5.000 kepada C sehingga tersisa Rp.3.000.
Sekarang hutang A kepada B Rp.45.000 dan hutang A kepada C Rp.45.000.
Hutang kepada B + Hutang kepada C + Sisa
= Rp.45.000 + Rp.45.000 + Rp.3.000 = 93.000
Kemana hilangnya uang yang Rp.7.000 ???
Pada soal ini, karena selisihnya cukup mencolok yaitu Rp.7.000 maka kita akan segera menyadari bahwa cara menghitungnya pasti salah sehingga kita fokus untuk menelusuri kesalahan cara menghitungnya. Namanya juga teka teki !!! …
Pesan Moral:
Jangan hanya fokus pada hasil, akan tetapi proses adalah lebih penting.