Teknik Menembak dalam Permainan Kelereng

Kelereng adalah salah satu mainan anak-anak yang paling populer khususnya bagi anak laki-laki. Kelereng di beberapa daerah disebut juga dengan nama gundu, neker, gotri, atau guli. Kelereng adalah mainan yang murah sehingga dapat dimainkan oleh berbagai kalangan. Ada beberapa jenis permainan kelereng. Pada umumnya bermain kelereng hanya membutuhkan keterampilan membidik dan menembak kelereng target. Berikut beberapa variasi cara menembak dalam permainan kelereng.

1. Teknik Sentilan Jempol (Teknik Satu Tangan)
Teknik ini menggunakan satu tangan untuk menembak. Teknik ini dilakukan dengan membuka jari telunjuk dan jari tengah membentuk cekungan untuk menampung kelereng, sedangkan jari jempol berperan sebagai pelontar. Kelemahan teknik ini kurang akurat dan tidak bisa menembak dengan kuat. Teknik ini adalah teknik menembak kelereng yang paling tidak populer di Indonesia. Teknik ini hanya dikenal di beberapa daerah tertentu. Di banyak daerah, teknik ini tidak dikenal.

Teknik sentilan jempol

2. Teknik Sentilan Pegang
Dalam teknik menembak ini, kelereng dipegang dengan tangan kiri menggunakan jari jempol dan telunjuk, sedangkan jari telunjuk atau jari tengah tangan kanan sebagai pelontar (berlaku sebaliknya untuk orang kidal). Teknik ini biasanya dipakai orang yang baru belajar menembak karena teknik ini paling mudah dipelajari. Posisi kelereng yang dipegang akan menghindari kelereng terjatuh saat sebelum dilontarkan (kasus yang biasanya dialami orang yang baru belajar menembak). Kelemahan teknik ini adalah kurang akurat.

Teknik sentilan pegang

3. Teknik Lontaran Telunjuk
Dalam teknik ini, kelereng dipegang dengan jari jempol dan telunjuk kiri. Telunjuk kanan diacungkan menghadap ke depan menempel pada kelereng dan berperan sebagai pelontar. Ini adalah satu-satu teknik menembak menggunakan telapak jari, bukan menggunakan punggung jari. Keunggulan teknik ini adalah dapat menembak dengan kuat, namun akurasinya kurang karena kelereng harus dipegang sangat kuat sebelum ditembakkan. Teknik ini biasa digunakan untuk menembak dengan sangat kuat (misalnya untuk membubarkan tumpukan kelereng) atau menembak sejauh-jauhnya. Variasi lain dari teknik ini adalah dengan memposisikan jari pelontar secara horizontal.

Teknik lontaran telunjuk - menembak kelereng

4. Teknik Sentilan Tahan
Dalam teknik ini, satu jari kiri berperan sebagai penahan kelereng dan dua jari kanan berperan sebagai panah. Dua jari kanan berperan sebagai panah yaitu jari jempol sebagai pengunci dan jari telunjuk (atau jari tengah) sebagai pelontar. Jari pelontar harus tertekan dengan sangat kuat oleh jari pengunci agar lontaran bertenaga maksimal. Ada beberapa variasi penggunaan jari dalam teknik ini. Jari kiri sebagai penahan kelereng dapat berupa jari telunjuk, atau jari tengah. Sedangkan jari kanan yang digunakan sebagai jari pelontar bisa berupa jari telunjuk atau jari tengah. Teknik ini dianggap paling sempurna dan paling banyak digunakan. Kelebihan teknik ini adalah lebih mudah dalam mengarahkan tembakan dan mengatur kekuatan tembakan.

Teknik sentilan tahan - menembak kelereng

Variasi teknik sentilan tahan - menembak kelereng
Tembakan Lengser dan Tembakan Timpa
Tembakan lengser adalah tembakan dimana kelereng penembak menghantam kelereng target dalam keadaan bergulir menyusur tanah. Tembakan timpa adalah tembakan dimana kelereng penembak menghantam kelereng target tanpa bergulir menyusur tanah (langsung dari udara). Tembakan timpa biasanya dilakukan untuk mendapatkan efek pantulan dengan arah tertentu atau untuk mengatasi hambatan (misal lubang, batu, permukaan tidak rata) yang menyebabkan tembakan lengser tidak dapat dilakukan secara efektif.
Tembakan menyusur dan tembakan timpa - menembak kelerengBeberapa kondisi menembak timpa - menembak kelereng